nusakini.com-- Bus Shalawat yang biasa mengantar jemaah haji dari pemondokan ke Majidil Haram akan berhenti beroperasi mulai 6 September mendatang. Hal ini disebabkan armada bus nya akan digunakan sebagai sarana transportasi pada puncak haji Arafah Muzdalifah dan Mina (Armina). 

Kepastian penghentian operasi bus shalawat ini disampaikan oleh Kepala Bidang Transportasi Subhan Cholid kepada Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Kamis (1/9). 

• Komisi VIII Apresiasi Sukses Penyelenggaraan Haji 2016
• 488 Jemaah Umrah Tertahan Pulang, Sudah Terbang ke Indonesia
• Tahun Ini, Seluruh Pembayaran Haji Harus Melalui E-Hajj
• Teknis Haji Terus Pantau Kondisi Jemaah Haji dan Umrah yang Sakit di Saudi
• Tiga Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Rumah Sakit Saudi

"Untuk layanan bus shalawat akan berakhir pada akhir kedatangan jemaah pada 5 Dzulhijah atau 6 September jam 12 siang, kemudian mulai beroperasai lagi tanggal 14 Dzulhijah atau 15 September jam 12 siang," terang Subhan. 

"Pada fase itu tidak ada bus shalawat sama sekali. Semua bus ditarik oleh Naqabah (Organda) untuk persiapan angkutan ke Arafah Muzdalifah Mina," tambahnya. 

Untuk mensosialisasikan kebijakan ini, Tim Transportasi Daker Makkah telah menerbitkan selabaran berisi pengumuman penghentian bus shalawat yang ditempel di bus dan terminal. "Saya imbau kepada para jamaah, pada waktu jeda operasi bus shalawat untuk menghemat tenaga, menyiapkan diri melaksanakan puncak pelaksanaan ibadah haji yaitu wukuf di Arafah dan kemudian dilanjutkan ke Mudzalifah dan Mina mulai 8 Dzulhijah sampai 13 Dzulhijah," pesan Subhan. (p/ab)